Peran Aktif Kades Menangani Kasus Stunting di Karawang
Dinas Pengendalian Penduduk bersama dengan instansi lainnya mengadakan rapat koordinasi dengan semua kepala desa di Kabupaten Karawang untuk membahas penanganan stunting di tingkat desa. Dedi Rustandi, Koordinator Program Penguatan Pemerintahan Pembangunan Desa menyampaikan untuk penanganan stunting diperlukan adanya peran aktif dari pemerintah desa. Hal pertama yang dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan data. Perbaikan tersebut mendata masyarakat yang mengalami stunting. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana yang berkualitas. Selanjutnya menyusun anggaran untuk melakukan program prioritas yang dapat mencegah angka stunting. Setelah itu melibatkan masyarakat untuk ikut serta dalam menangani stunting.
“Satu datanya harus diperbaiki artinya jumlah data masyarakat yang terpapar stunting, lalu kedua kualitas perencanaan yang melibatkan masyarakat. Kemudian proses penganggaran terhadap prioritas kegiatan yang mendukung langsung untuk proses penanganan dan pencegahan stunting. Tidak kalah pentingnya adalah peran partisipasi masyarakat supaya kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik,” ujarnya Jumat (12/7).
Selain itu diperlukan pula peningkatan pelayanan posyandu, pengasuhan. Tidak hanya itu, untuk menangani dan mencegah angka stunting diperlukan juga pola hidup yang sehat di fasilitas pendidikan anak usia dini. Ia melanjutkan adanya peningkatan KPM pun dapat berpengaruh dalam mempercepat penurunan angka stunting.
“Meningkatkan pelayanan posyandu, peningkatan layanan kegiatan pengasuhan, penyuluhan pola hidup sehat pada fasilitas pendidikan anak usia dini, dan lainnya. Menyiapkan dan meningkatkan kapasitas aparat desa, Kader Pembangunan Manusia (KPM), dan masyarakat melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga non-pemerintah lainnya. Melakukan pemantauan pelaksanaan program/kegiatan pencegahan stunting dan pendataan secara berkala yang akan digunakan sebagai salah satu bahan pengisian dan pelaporan scorecard desa kepada OPD terkait,” tambahnya
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Sofiah mengungkapkan setelah melakukan intervensi secara serentak pada Juni lalu saat ini telah diperoleh hasil yang melebihi target. Ia mengatakan dari hasil kerjasama seluruh instansi, Pemerintah Karawang memperoleh penghargaan dari pemerintah provinsi. Kemudian untuk penanganan stunting lanjutan di Karawang, ia menegaskan diperlukan adanya peran aktif dari kepala desa.
“Intinya kami berharap kepada kepala desa agar bisa berperan aktif dalam menangani stunting. Alhamdulillah hasil intervensi serentak kemarin berhasil tercapai dan kami mendapatkan penghargaan dari pemerintah provinsi untuk pelayanan intervensi serentak bagi anak balita,” ungkapnya.
Ia menyebutkan kembali, ketika ada koordinasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, pihak swasta dan pemerintah kecamatan saat ini ada beberapa kecamatan yang mengalami penurunan untuk angka stunting. Salah satu kecamatan yang telah menurun angka stunting terletak di Pangkalan. Sebelum diberikan intervensi, angka stunting di kecamatan tersebut sebanyak 105 anak kemudian setelah adanya intervensi saat ini angka stunting menyentuh angka 83 anak.
“Ada beberapa kecamatan yang mengalami penurunan angka stunting seperti Kecamatan Pangkalan. Sekarang tinggal 83 anak stunting di Kecamatan Pangkalan dari 105 anak stunting dan sekarang ditambahkan ikan lele serta telur untuk menurunkan angka stunting. Kalau stunting tidak bisa ditangani satu atau dua dinas, intinya kepala desa harus fokus karena kepala desa yang lebih mengetahui wilayahnya,” pungkasnya.(*)