Pemerintah Prioritaskan Stabilkan Harga Beras di Masyarakat
Kepala Badan Pangan Nasional, Arif Prasetyo Adi mengungkapkan, langkah-langkah pemerintah dalam mengendalikan inflasi beras. Menurutnya, stok beras di Bulog saat ini mencapai 1,5 juta ton sebagai cadangan pangan.
"Kami telah menyiapkan lebih dari 6.600 gerakan pangan murah selama tahun 2024, gerakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap beras dengan harga terjangkau, terutama di daerah-daerah yang mengalami lonjakan harga," ucap Arif, Sabtu (3/8/2024).
Arif menekankan, bahwa menjaga harga di tingkat petani dan konsumen adalah prioritas. Menurutnya, pemerintah juga telah mengadjust harga Gabah Kering Panen untuk mendukung kesejahteraan petani.
"Kita menjaga harga di tingkat petani agar tetap wajar dan tidak jatuh, dengan harga Gabah Kering Panen yang disesuaikan, kami berharap petani mendapatkan keuntungan yang layak sehingga mereka termotivasi untuk terus meningkatkan produksi," katanya.
Lebih lanjut, Arif menyatakan, bahwa pemerintah terus memantau harga beras di berbagai daerah. Dia berpendapat bahwa koordinasi antar lembaga sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.
"Kami menggunakan panel harga pangan yang dapat diakses untuk memantau harga setiap hari, panel ini memungkinkan kami untuk segera mengambil tindakan jika ada indikasi kenaikan harga yang tidak wajar," katanya.
Arif juga mengungkapkan bahwa berbagai intervensi spesifik dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan. Menurutnya, program bantuan pangan untuk keluarga penerima manfaat juga terus dijalankan.
"Kami memberikan bantuan pangan kepada 22 juta KPM untuk menjaga stabilitas harga," ucapnya. Arif juga menyoroti pentingnya distribusi dari daerah surplus ke daerah defisit.
Menurutnya, kerja sama antara daerah sangat krusial untuk menyeimbangkan harga dan ketersediaan pangan di seluruh Indonesia. (*)