Hukum Puasa Isra Mikraj 27 Rajab, Begini Sabda RasulullahDEWAN KARAWANNG -->

Advertisement

Hukum Puasa Isra Mikraj 27 Rajab, Begini Sabda Rasulullah

Khalia Gadish Nihala
Senin, 27 Januari 2025

 Perayaan Isra Mikraj setiap tanggal 27 Rajab kerap menimbulkan pertanyaan mengenai kebolehan berpuasa pada hari tersebut. Beberapa ulama menilai, amalan khusus seperti puasa Isra Mikraj tidak memiliki dasar dalam syariat Islam. 

Lantas, apa hukum melakukan puasa saat Isra Mikraj 27 Rajab dan bagaimana sabda Rasulullah SAW? Simak jawabannya. Mengutip buku Keajaiban Isra Miraj karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as Sidawi, sebagaimana Allah SWT dalam firman-Nya: 

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَا الَّذِي بَرَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ) 

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Isra' [17]: 1) 

Dalam kitab-kitab ulama disebutkan bahwa perayaan Isra Mikraj dengan amalan tertentu dianggap bid’ah yang tidak dicontohkan Rasulullah SAW. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, "Tidaklah para sahabat dan tabi'in mengkhususkan malam Isra Mikraj dengan amalan tertentu,” katanya. 

Meski demikian, bulan Rajab termasuk salah satu bulan haram yang disucikan dalam Islam dan dianjurkan memperbanyak ibadah di dalamnya. Rasulullah SAW bersabda, "Berpuasalah di (bulan-bulan) Haram dan tinggalkanlah," sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud. 

Puasa tanggal 27 Rajab diperbolehkan jika dilakukan sebagai puasa sunnah lain, seperti puasa Senin atau qadha Ramadan. Sebagai contoh, niat untuk puasa Senin berbunyi, "Nawaitu shauma yaumal istnaini sunnatan lillahi ta'aalaa.” 

Keutamaan puasa di bulan Rajab disebutkan dalam hadits yang menjanjikan minuman dari sungai Rajab di surga. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, Allah memberinya minum dari sungai tersebut." 

Namun, ulama Yusuf Al-Qardhawi mengingatkan niat puasa tidak boleh didasarkan pada keyakinan Isra Mikraj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Dalam bukunya, beliau menyebutkan, "Puasa yang tidak dilakukan Rasulullah SAW adalah bid’ah." 

Dengan demikian, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal di bulan Rajab tanpa mengkhususkan tanggal tertentu untuk memperingati Isra Mikraj. Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya niat dan dasar syariat dalam beribadah. (*)