Korban Luka Ledakan Pelabuhan Iran Tembus Ribuan Lebih, Kemlu RI Sebut Tidak Ada WNI Korban Ledakan
Font Terkecil
Font Terbesar
Pemerintah Iran menyebut jumlah korban luka-luka pada ledakan Pelabuhan Shahid Rajaei, Kota Bandar Abbas mencapai lebih dari 1.000 orang. Hal itu disampaikan Juru Bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, dilansir IRNA, Minggu (27/4/2025).
![]() |
Korban Luka Ledakan Pelabuhan Iran Tembus Ribuan Lebih Kemlu: Tidak Ada WNI Korban Ledakan Pelabuhan Iran |
Mohajerani menyebut, jumlah korban luka-luka itu mencapai 1.139 orang, di mana mereka mencari perawatan di berbagai pusat layanan kesehatan di Kota Bandar Abbas. Bahkan, beberapa di antaranya juga diterbangkan ke kota-kota sekitar seperti Shiraz dan Larestan guna perawatan lebih lanjut.
Selain itu ia memastikan saat ini situasi terkendali, dengan sebagian besar api berhasil dipadamkan. Menurut juru bicara tersebut, petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan sisa 20 persen api.
Sementara, korban meninggal akibat ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei bertambah menjandi 28 orang. Kata kepala Bulan Sabit Merah Pirhossein Koolivand, tulis Aljazeera dalam laporannya, Minggu (27/4/2025).
"Sayangnya, sejauh ini 28 orang telah meninggal," kata Koolivand dalam sebuah video yang dipublikasikan di situs web resmi pemerintah Iran. Koolivand menambahkan beberapa dari lebih dari 1.000 orang yang terluka dalam ledakan telah dipindahkan ke ibu kota Teheran untuk mendapatkan perawatan.
Selain, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan simpati kepada para korban ledakan mematikan itu. Serta, menambahkan bahwa ia telah mengeluarkan perintah untuk menyelidiki situasi dan penyebabnya. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kemlu, Roy Sumirat, melalui keterangan tertulis pada Minggu (27/4/2025).
Menurut dia, insiden yang terjadi pada Sabtu (26/4/2025) itu menewaskan 14 orang dan melukai sekitar 700 orang. Diduga ledakan di pelabuhan yang berlokasi di kota Bandar Abbas itu berasal dari bahan kimia dalam tangki gas.
"KBRI Tehran melaporkan hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban ledakan tersebut," ujarnya. Roy mengatakan saat ini terdapat 385 WNI berada di Iran, sebagian besar adalah mahasiswa yang tinggal di Qom.
Selain itu sejumlah besar WNI lainnya tinggal di Ibu Kota Iran yaitu Tehran. "Jadi, tidak ada WNI yang tinggal di Bandar Abbas," katanya.
Namun, Roy mengatakan ada dua WNI yang sempat bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Bandar Abbas. "Tahun lalu mereka bekerja di sana, tetapi keduanya sudah kembali ke Indonesia," ujarnya.
Roy memastikan pihak KBRI Tehran terus berkomunikasi dengan otoritas Iran terkait kasus ledakan tersebut. Mereka juga tetap menjalin kontak dengan komunitas WNI di berbagai wilayah Iran guna memastikan keselamatan mereka.
"Kami akan terus memantau kondisi WNI di Iran secara berkala," ucapnya. Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline KBRI Tehran di nomor +989024668889.
Hingga Minggu (27/4/2025) siang dilaporkan ledakan di Pelabuhan Shahed Rajaee menyebabkan 25 orang meninggal dunia dan 800 lainnya luka-luka. Juru bicara organisasi manajemen krisis Iran menyatakan penyimpanan bahan kimia yang buruk dalam kontainer memicu ledakan tersebut.(*)